DID harus Digunakan untuk Pengembangan Inovasi Pelayanan Publik

By Admin


nusakini.com-Jakarta- Pemberian Dana Insentif Daerah (DID) bagi pemerintah daerah yang berhasil masuk dalam Top 40 Inovasi Pelayanan Publik bertujuan untuk memacu ide dan memotivasi setiap penyelenggara pelayanan publik agar terus berinovasi. “Inovasi harus berkelanjutan, ditingkatkan, dan disempurnakan melalui DID,” jelas Asisten Deputi Pelayanan Publik Kementerian PANRB, M. Imanuddin, saat menerima kunjungan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, di Jakarta, Jumat (15/02). 

Seperti tertuang dalam Peraturan Menteri PANRB No. 3/2018, ada tiga bentuk penghargaan dalam Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) 2018. Untuk Top 99, akan diberikan sertifikat serta kesempatan untuk mengikuti pengembangan kapasitas yang difasilitasi oleh pemerintah. Sedangkan bagi Top 40 Inovasi Pelayanan Publik, akan diberikan penghargaan berupa piala dan pertimbangan untuk menerima DID. 

Ditambahkan, arah pengembangan inovasi, kebijakan, dan percepatan penyebaran inovasi adalah hal penting lainnya. Penyebaran inovasi ke daerah lain ini berguna untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik Indonesia. “Yang penting adalah transfer pengetahuan atau replikasi. Dengan percepatan saya kira sangat tepat,” imbuh Imanuddin. 

Untuk teknis penggunaan DID diserahkan kepada kebijakan daerah masing-masing. Namun, tujuan utama dana tersebut adalah pengembangan dan replikasi inovasi. “DID diserahkan dan digunakan sesuai kebijakan kepala daerah masing-masing. Bisa juga digunakan untuk mematangkan teknologi dan menyebarkannya ke daerah-daerah lain,” ucapnya. 

Pemprov Sulawesi Selatan berhasil masuk dalam Top 40 Inovasi Pelayanan Publilk 2018 melalui inovasi Sertifikasi Pengujian Mutu Hasil Perikanan (Sejuta Ikan). Inovasi ini dikembangkan oleh Unit Pelaksana Teknis Balai Penerapan Mutu Produk Perikanan Dinas Kelautan dan Perikanan (UPT BPMPP DKP) Provinsi Sulsel. Dengan adanya inovasi tersebut, produk laut khususnya ikan dari Sulsel bisa semakin mendunia. 

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sulsel, Jufri Rahman, mengapresiasi langkah pemerintah pusat yang memberikan DID bagi pemda inovatif. Menurutnya, adanya DID memotivasi setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk terus melakukan inovasi. “DID menjadi reward yang diperhitungkan,” ujar Jufri dalam kunjungan tersebut. 

Saat ini, Sulsel memiliki tempat atau forum yang disebut Laboratorium dan Inkubator Inovasi untuk pengembangan inovasi. Untuk mempercepat penyebaran pemahaman mengenai inovasi itu, Pemprov Sulsel bekerjasama dengan Universitas Hasanuddin dan Kementerian Ristek Dikti. Dengan DID itu pula, akan dilakukan pembinaan terhadap OPD. “Kami berusaha menjadi intermediate bagi OPD yang belum maju,” jelas Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Sulsel, Iqbal Suhaeb, yang juga hadir dalam pertemuan itu.(p/ab)